Dari judul nya sudah bisa di tebak akan membaca apa anda. Ya sejenis motivasi atau "pencerahan" atas apa yang selama ini kita jalani. Bukan hanya jalani namun renungi bahkan kita pikirkan secara logika ( bukan logika tingkat manusia ) mencontoh dari sifat-sifat Tuhan.
Tulisan ini akan mengankat judul PERJALANAN
Perjalanan yang dimaksud di sini bukan tentang lama kita hidup atau hikmah setiap kejadian namun lebih kepada kejadian apa yang membuat kita selalu bersyukur setiap saat.
Kejadian ini saya alami saat saya bekerja di Jakarta
( sekarang saya bekerja dan tinggal di Semarang ) sekitar tahun 1998-2000.
Waktu itu saya hidup sendiri alias ngekost di daerah Pecenongan Jakpus. Karena saya di pindah tugaskan oleh perusahaan. Pada saat liburan hari Minggu banyak saya lewati dengan jalan-jalan muter Jakarta supaya tidak kuper atau katrok entah dengan naik angkot, bis atau bajaj. Pada suatu Minggu dari Stasiun Kota saya ( yang nggak punya tujuan awal mau kemana ) mendadak ingin ke Bogor. Kebun Raya Bogor menjadi tujuan dadakan saya.
Singkat nya saya sudah naik kereta yang menuju Bogor. Ini merupakan perjalananan pertama saya ke Bogor dan Perjalanan pertama saya naik KRL ( Kereta Rel Listrik). Yang asik ( atau parah ?)nya kereta ini pintunya tidak bisa di tutup alias tetep terbuka pada saat kereta berjalan. Cukup banyak penumpang yang ada dalam gerbong yang saya tumpangi.
Dengan santai nya saya pun duduk di pintu gerbong kereta yang sedang melaju dengan kaki yang menjuntai keluar gerbong. Sambil menikmati pemandangan salama perjalanan itu. Kereta berhenti di tiap stasiun yang dilewati. Namun saat akan berhenti di stasiun berikutnya tiba-tiba ada yang ngomong " Mas kakinya tolong dimasukkan karena stasiun berikutnya lantainya peron nya mepet dengan gerbong". Benar saja, setelah tidak beberapa lama saya masukkan kaki saya, kereta sudah masuk stasiun dan lantai peron nya mepet banget dengan gerbong kereta. DEG, hati saya langsung berdesir.
Saya ucapkan terima kasih ke orang tersebut. Orang tersebut menjawab dengan senyuman saja.
Mungkin jika orang tersebut tidak negur saya, mungkin sekarang ini saya tidak berjalan dengan kaki saya sendiri.
Sehingga sampai hari ini saya selalu berterima kasih kepata Allah bahwa saya masih di beri rizki kaki yang membuat saya tetap bisa menjalani hidup saya sampai sekarang ini. Dan kepada orang yang telah menegur saya itu saya tak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan dia juga. Sampai sekarang pun saya masih selalu mengingat kejadia ini dan pada saat ini pun saya selalu saya ucapkan doa untuk keselamatan orang yang menegur saya. " Ya Allah selamat kan lah orang yang telah mengingatkan saya saat itu. Selamatkan lah dia di dunia dan akhiratMu. Amin"
Demikian kisah perjalanan ini saya sajikan.
No comments:
Post a Comment